Tuesday, December 14, 2010

Separuh Isi Separuh Kosong

Tulisan sederhana dari seorang pemuda biasa.

Buat sebagian kita mungkin punya keinginan yang menggebu-gebu untuk mendapatkan cita-citanya tapi, terkadang kita lupa memikirkan apa yang sebenarnya akan dihadapi dalam mencapai itu. Terkadang memang kenyataan tidak sesuai dengan harapan. ketika dihadapakan pada situasi itu yang menjadi pertanyaan adalah "apakah kita gagal ato berhasil?" dan jawaban pertanyaan itu adalah "berhasil", satu jawaban yang memang aneh tapi, tahukah kalian bahwa sebenarnya kita telah berhasil untuk menemukan suatu cara untuk melakukan kegagalan dan itu lebih berarti daripada kita menemukan langsung suatu jalan keberhasilan. Sesungguhnya untuk mencapai keberhasilan yang sejati kita harus tahu bagaimanakah cara menuju suatu kegagalan, tentunya dengan mengetahui jalan kegagalan itu kita tidak akan melewati dan menempuh jalan itu. Dianalogikan seperti ini, ketika kita akan pulang menuju Jakarta dari Surabaya dengan jarak tempuh yang paling pendek, tentunya kita harus memilih jalan yang bisa menuju Jakarta, tapi ada banyak jalan yang sesungguhnya bisa ditempuh, contohnya kita bisa saja pergi ke Bali terlebih dahulu lalu pulang ke Jakarta,tetapi itu lebih jauh ketimbang kita langsung pergi ke Jakarta melewati pantura misalnya. Dari analogi itu sebenarnya kita sudah menemukan bagaimana cara untuk menuju kegagalan yaitu dengan pergi ke Bali terlebih dahulu dan tentu kita tdak akan menempuhnya. Lain lagi halnya dengan apa yang dimaksud dengan keberhasilan yang mungkin kebanyakan orang tidak menyadarinya, sesungguhnya keberhasilan itu bukan berapa kali kita bisa mencapai cita-cita, bukan berapa kali kita gagal, tetapi keberhasilan itu adalah saat dimana kita bisa bangkit dari suatu keterpurukan karena cita-cita kita tidak tercapai. Mungkin kebanyakan dari kita selalu mengeluh, bersedih, menyesa, menyerah , dan menangis saat kita mengalami kegagalan tapi yakinlah dibalik kegagalan itu pasti ada keberhasilan. jangan pernah berpikir bahnwa kita telah gagal, tapi berpikirlah "apa yang bisa kita dapat dari kegagalan kita ini?", banyak hal dari kegagalan yang bisa kita dapatkan seperti pengalaman, pelajaran, dan masih banyak lainnya. Selain itu, pandanglah kegagalan itu dari sisi positifnya,tapi kita harus punya dasar pemikiran atas kegagalan itu, jangan hanya serta merta menerima kegagalan itu, ambil sisi positifnya dan buang sisi negatifnya.. Dianalogikan ada sebuah gelas yang masih kosong , gelas itu jika diisi air akan menerima semua air yang diisikan kedalam gelas itu, sama dengan jika kita tidak punya dasar pemikiran itu, maka semua sisi positif dan negatif dari kegagalan itu akan kita terima dengan serta merta dan yang muncul adalah penyesalan dan kita akan berkata "kenapa ya aku begini? seharusnya saat itu aku melakukan ini itu !". Beda dengan Gelas yang sudah terisi penuh, dia tidak akan bisa diisikan air kedalamnya, jika diisikan, air itu akan tumpah, sama dengan seorang dengan punya dasar pemikiran yang tertutup, tidak mau menerima sisi positif dan negatif dari sebuah kegagalan dan yang muncul adalah sikap menyalahakan dan kita akan berkata "mereka tidak bisa menghargai kemampuanku, makanya mereka bersikap seperti itu!". Yang ketiga adalah gelas yang hanya terisi spearuhnya dengan air, tentunya gelas itu akan bisa menampung air yang diisikan selama gelas itu masih cukup dan menumpahakan air jika gelas itu sudah penuh, sama dengan jika kita punya dasar pemikiran untuk memilah-milah sisi positif dan negatif dari kegagalan, pasti kita akan memilih sisi positifnya sama seperti gelas yang hanya menerima isi separuh lagi dan kita akan berkata "ternyata aku berhasil menemukan satu lagi jaln menuju kegagalan dan aku tidak akan melewati jalan itu lagi.", maka dari itu kita harus melihat bahwa sebenarnya gelas itu "SUDAH TERISI SEPARUHNYA" bukan "MASIH KOSONG SEPARUHNYA", karena kita harus melihat dari sisi positif gelas yang SUDAH TERISI SEPARUHNYA itu, bukan sisi negatifnya yang "MASIH SEPARUH KOSONG", hal itu sama dengan jika kita menilai seseorang, jika kita memandang orang dengan anggapan "kamu belum punya ilmu yang ini dan yang itu.", maka kita sesungguhnya melihat gelas yang "MASIH KOSONG SEPARUHNYA", tatpi jika kita memandang seseorang dengan anggapan "ternyata kamu sudah punya ilmu yang ini dan yang itu ya", maka kita telah melihat gelah yang "SUDAH TERISI SEPARUHNYA". Maka dari itu jangan pernah melihat sesuatu dari sisi negatifnya tapi lihatlah dari sisi positifnya, apapun itu kita harus melakukan itu, karena sisi positif dari suatu hal itu adalah satu-satunya motivasi bagi kita untuk meraih cita-cita.

*Regards

No comments:

Post a Comment