Tuesday, December 14, 2010

Satu Rasa Satu Cerita

Kita mungkin tidak pernah menyadari akan arti dari kata "memiliki". Memiliki berarti menjadikan sesuatu sebagai hak kita. Ingatkah kalian kawan saat kita semua saling memiliki dahulu, di sebuah bangunan sederhana yang mungkin bagi kebanyakan orang bangunan itu merupakan bangunan tua biasa. kisah ini berawal beberapa tahun yang lalu. Sebuah awal dari segala kenangan kita kemarin, hari ini, dan masa depan. Kenangan itu hingga kini masih terukir di hati , sebuah kenangan kenakalan anak remaja yang selama ini berusaha mencari jati dirinya dalam satu kesatuan yang solid. kita saling memiliki satu sama lainnya, dimana yang satu merasa membutuhkan yang lain ada di sampingnya saat itu juga, kapan pun , dimana pun. Mengapa hal itu sekarang menjadi sebuah hal mustahil bagi kita untuk melakukannya hanya karena satu hal "jarak". Andai saja jarak itu tak pernah ada, mungkin aku, kamu dan mereka akan selalu ada disekitar, kapan pun kita butuh, kapan pun kita mau, dan bahkan tanpa kita pinta. Sekarang, satu hari bersama kamu dan mereka tak pernah cukup untuk menghapuskan penat, jenuh, dan rindu yang amat dalam ini. Entah mengapa selalu saja terasa berat jika waktu sudah tepat, langkah kaki ini, hembusan napas yang tanpa celah, dan amarah ini seakan menjadi pertanda ketidak ikhlasan untuk melepaskan semua yang telah kita perjuangkan tapi, apa yang bisa kita lakukan ? Mungkin semua itu sudah menjadi garis keinginan Tuhan dan kita pun telah berada dipertengahan jalan, tak mungkin untuk mundur kembali setelah apa yang telah kita perjuangkan selama ini, satu hal biasa yang disebut kebanggaan. Kawan, mengapa airmata itu terjatuh ? Terjatuh saat hati ini menahan gejolak perasaan yang terpisahkan oleh jarak. Kini, semakin aku tak mampu menatap kedepan tapi kawan, aku akan selalu bertahan , bertahan untuk semua pengorbanan , ketulusan , rasa sakit yang amat dalam dan keindahan yang dulu tak pernah ada hentinya bagi kita dan semua ini utuh ku persembahkan untuk mencapai satu keinginan yang tulus untuk kita agar dapat selalu bersama, satu keinginan yang terukir jelas dalam indahnya langit malam. Kini kita hanya bisa berharap untuk kembali, tetapi itu hanya sebuah angan kosong yang sulit untuk diwujudkan. Jarak telah memisahkan kita dan kita baru sadar bahwa kita pernah saling memiliki saat kita telah merasakan kehilangan ini. Tataplah jalan panjang membentang didepan, masa lalu itu hanyalah kenangan kita, karena aku masih cinta, pergilah hanya untukku, takkan ku lupakan dirimu, walau kita berpisah, kita masih belum dewasa, jalan kita masih panjang, kisah yang pernah terukir dulu takkan kulupa. Semoga kamu dan mereka bahagia bersamanya disana dengan dia yang punya segalanya tidak seperti halnya aku seorang laki-laki biasa dengan pribadi sederhana.

Tulisan ini dipersembahkan untuk seseorang dan kalian disana yang sampai saat ini masih belum tergantikan.

Regards.

No comments:

Post a Comment